• Jelajahi

    Copyright © Berita Nasional & Internasional
    Best Viral Premium Blogger Templates

    iklan

    Sponsor

    Sering Dimaki Kapolres, Kasat Sabhara Polres Blitar Resign

    Mikael Milang
    Kamis, 01 Oktober 2020, Oktober 01, 2020 WIB Last Updated 2022-12-19T01:32:01Z
    Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo mengundurkan diri (Foto: Google)
    Koranelektronik.com - Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo mengundurkan diri (resign) sebagai polisi. Hal ini dilakukannya sebagai bentuk kekecewaanya kepada Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanami Prasetyo.


    Agus mengajukan surat pengunduran diri yang ditujukan kepada Kapolda Jatim dengan tembusan ke Kapolri.


    "Jadi saya datang ke Polda Jatim saya sengaja mengirim surat pengunduran diri saya sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. Jadi hari ini saya resmi mengundurkan diri kepada Bapak Kapolda, nanti tembusannya Bapak Kapolri dan lain-lain. Hari ini sudah saya ajukan tinggal tunggu proses lebih lanjut," terang Agus saat ditemui di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Kamis (1/10/2020).


    Agus juga mengatakan bahwa hatinya tidak bisa menerima perlakuan arogansi dari Kapolres terhadap anak buahnya.


    "Alasan saya mengundurkan diri karena saya tidak terima. Hati saya tidak bisa menerima selaku manusia dengan arogansi Kapolres saya. Sebenarnya ini akumulasi dari senior saya. Akumulasi kasat yang lain," kata Agus.


    Tak hanya itu, Agus mengakui dalam bertugas setiap anggota polisi tak selalu sempurna. Namun, dia tak bisa menerima setiap umpatan kasar yang dilontarkan kepadanya dan anggota lain.


    "Namanya manusia tentu ada kelebihan dan kekurangan. Setiap beliau marah, ada yang tidak cocok itu maki-makian kasar yang diucapkan. Mohon maaf, kadang sampai menyebut binatang, bajingan dan lain-lain. Yang terakhir, sama saya sebenarnya tidak separah itu. Hanya mengatakan bencong, tidak berguna, banci, lemah, dan lain-lain," ungkapnya.


    Menurut Agus hal tersebut tidak mencerminkan perilaku polisi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Bahkan, Agus menyebut Kapolres sering mencopot jabatan seorang anggota jika ada yang melakukan kesalahan tanpa dilakukan pembinaan.


    "Yang jelas iya (ada tekanan psikis). Kita kan sudah sama-sama bekerja setiap hari siang dan malam demi masyarakat kita dalam memutus mata rantai Covid-19," ujar Agus.


    "Bahkan Kapolres tidak ada arahan apapun, tapi jika tidak benar langsung seperti itu. Sebenarnya kan kalau salah dibina, bukan dimaki terus-terusan. Kadang main copot jabatan. Emangnya kalau copot orang itu bisa lebih baik? Belum tentu kan?," pungkasnya.


    (MRD/KE)
    Komentar

    Tampilkan

    Berita Mahulu

    Pemerintah

    +