Rupiah [foto;Merdeka.com] |
KoranElektronik.com - Hari ini, Rupiah dibuka melemah 63 poin atau 0,42 persen menjadi Rp14.918 per USD dari sebelumnya Rp14.855 per USD.
Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta berpotensi kembali terkoreksi atau melemah dipicu kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan diberlakukan kembali oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Senin (14/9/2020) mendatang.
"Rupiah mungkin masih mendapatkan tekanan hari ini dengan isu PSBB Jakarta yang berpotensi melambatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat (11/9/2020).
Selain itu, sentimen negatif yang membayangi pergerakan aset berisiko dengan kejatuhan Wall Street semalam juga berpotensi memberi tekanan ke rupiah.
Bursa saham AS pada Kamis (10/9/2020) kemarin, kembali ditutup melemah dengan S&P 500 turun 1,76 persen, Dow Jones turun 1,45 persen dan Nasdaq turun 1,99 persen. "Perseteruan AS dan China yang memanas juga memberikan tekanan tambahan untuk rupiah," ujar Ariston.
Kendati demikian, pelemahan Rupiah kemungkinan temporer atau sementara apabila data-data ekonomi Indonesia selanjutnya bisa menunjukan hasil yang lebih baik dari proyeksi.
"Selain itu, perubahan sentimen pelemahan dolar lagi karena data-data ekonomi AS memburuk," kata Ariston.
Dia memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp14.750 per USD hingga Rp14.950 per USD.
Pada Kamis (10/9/2020) lalu, Rupiah ditutup melemah 56 poin atau 0,38 persen menjadi Rp14.855 per USD dari sebelumnya Rp14.799 per USD. [MA/KE]