Ilustrasi aplikasi Spill |
Jakarta - Setelah Twitter dibeli Elon Musk muncul beberapa platform baru yang berusaha menjadi penggantinya. Salah satunya Spill, layanan media sosial baru ciptaan dua mantan karyawan Twitter.
Spill merupakan platform yang didirikan oleh Alphonzo 'Phonz' Terrell dan DeVaris Brown. Dalam wawancara dengan TechCrunch, keduanya mengatakan Spill dirancang sebagai platform berbincang yang mengedepankan budaya.
"Meskipun Spill untuk semua orang, kami melayani pendorong budaya yang sering membuat tren baru namun secara rutin diabaikan dan menerima kompensasi di bawah perkiraan," kata Terrell dalam cuitan pengumumannya di Twitter, seperti dikutip dari Insider, Selasa (20/12/2022).
Terrell sebelumnya menjabat sebagai Global Head of Social and Editorial Twitter selama tiga tahun. Ia termasuk salah satu dari ribuan karyawan Twitter yang di-PHK Elon Musk pada bulan lalu.
Sedangkan Brown merupakan Product Manager Lead di Twitter yang fokus menggarap machine learning. Tapi Brown meninggalkan Twitter pada tahun 2020 untuk mendirikan startup Meroxa.
Terrell dan Brown mengatakan keduanya menjadi teman dekat di Twitter karena sama-sama karyawan kulit hitam. Keduanya ingin membuat ruangan khusus untuk menyorot kontribusi budaya dan konten berpengaruh yang dibawa pengguna kulit hitam ke Twitter.
"Bahkan sebelum saya meninggalkan Twitter, dalam beberapa bulan terakhir, saya berbincang dengan kreator perempuan kulit hitam, berbicara dengan kreator queer kulit hitam, dan saya bertanya, 'Bagaimana kalian mendapatkan uang? Adakah platform yang mendukung kalian? Apakah konsep Spill membuat kalian tertarik?'" kata Terrell.
Nama Spill sendiri dipilih berdasarkan istilah 'spill the tea' yang populer di media sosial. Sama seperti Twitter, Spill juga memiliki feed utama di mana pengguna bisa mengunggah 'spills'.
Baca juga: Takjub, Elon Musk Juluki Argentina Vs Prancis Duel Gurun
Spill juga sedang mengembangkan fitur bernama 'tea parties' di mana pengguna bisa membuat event secara online atau offline untuk mendapatkan bonus di dalam aplikasi. Spill juga memanfaatkan blockchain untuk memberikan kompensasi kepada pengguna yang memiliki postingan populer.
"Itu tidak terkait dengan web3. Tapi penggunaan blockchain adalah untuk memberi kredit kepada kreator dan menyiapkan model bagi kami untuk memberikan kompensasi kepada mereka secara otomatis. Jika mereka memiliki spill yang jadi viral dan kami memonetisasinya, itu sangat efektif," jelas Terrell.
Saat ini Spill baru saja membuka daftar tunggu dan rencananya akan diluncurkan secara publik pada Januari 2023 mendatang. Terrell mengatakan hanya dalam waktu 12 jam setelah diumumkan, Spill sudah menerima 20.000 reservasi untuk membuat username.