Foto : Seorang wanita menggunakan Lilin di dapurnya karena kurangnya listrik di Gaza |
Koranelektronik.com - Pembangkit Listrik di Gaza dilaporkan ditutup, ditengah meningkatnya ketegangan dengan Israel. Penutupan pembangkit listrik ini terjadi kurang lebih sepekan setelah Israel menangguhkan pengiriman bahan bakar ke Palestina.
Palestina dikabarkan meluncurkan balon pembakar yang menyebabkan kebakaran di Israel Selatan.
Kemudian, sebagai balasan, Israel melakukan serangan tujuh malam berturut-turut, bahkan mengirim 14 roket ke Gaza.
Gaza yang berada dibawah militan Hamas bergantung pada Israel untuk sebagian besar energinya.
Dengan penduduk yang berjumlah dua juta, Gaza saat ini menerima listrik sekitar enam jam diikuti dengan pemadaman listrik selama 10 jam.
"Pasokan listrik sekarang mungkin turun menjadi hanya empat jam (per hari)," kata Mohammad Thabet, pejabat di perusahaan distribusi listrik utama Gaza.
Kini para penduduk Gaza bergantung pada generator untuk menutupi pemadaman listrik yang berkepanjangan.
Hal tersebut meningkatkan tekanan keuangan pada orang-orang yang sebagian besar warga miskin.
Pejabat Gaza mengatakan penutupan pembangkit listrik pada Selasa dikhawatirkan akan menyababkan gangguan pada fasilitas vital seperti rumah sakit, yang juga dilengkapi dengan generator.
(MALA/KE)