• Jelajahi

    Copyright © Berita Nasional & Internasional
    Best Viral Premium Blogger Templates

    iklan

    Sponsor

    Ibu Aniaya Anak Kandung Hanya Karena Kesal Sang Anak Tak Ingin Ikut Belajar Daring

    Mikael Milang
    Minggu, 20 September 2020, September 20, 2020 WIB Last Updated 2022-12-19T01:32:20Z

    Ilustrasi Penganiayaan Anak

    Koranelektronik.com, Parepare - Video aksi ibu menganiaya anak kandung kembali viral di media sosial. Kasus anak dianiaya ini kandung terjadi di Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.


    SF (34), janda beranak 3 warga Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan menganiaya anak kandungnya NJ (10) dengan balok kayu.


    "Sang ibu menganiaya anaknya dengan balok kayu dalam video lantaran kesal anaknya yang sempat ke rumah mertuanya dilaporkan oleh gurunya 10 hari terakhir tak mengikuti pelajaran daring. SF kesal karena NJ anaknya pergi ke Kabupaten Pinrang, rumah neneknya juga tak izin pada ibunya," ungkap Kasat Reskrim Polres Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Iptu Asian Sihombing Minggu (20/9/2020).


    Setelah anaknya kembali ke rumah, ia melihat chat sang anak kepada tantenya. NJ berbincang bersama sang tante di pesan WhatsApp bahwa ibunya berbohong tentang ia tak pernah ikut belajar daring.


    "Amarah sang ibu memuncak, ia kemudian menganiaya sang anak dan merekamnya lalu dikirimkan ke tante korban tentang klarifikasi sang anak bahwa dirinya tidak berbohong," ungkap Asian.


    Kepada pihak kepolisian, SF mengakui perbuatannya dan meyesal telah berbuat di luar kontrol terhadap sang anak. NJ merupakan anak yang pintar.


    "Padahal NJ selalu menjadi juara kelas di sekolahnya," kata Asian.


    SJ mengaku menyesali perbuatannya, ia mengaku bertindak kasar karena kecewa melihat anaknya NJ tak belajar.


    Saya memukul NJ lantaran kesal, namun sebagai ibu saya menyesal. Awalnya saya hanya mengirim video itu ke sejumlah keluarga almarhum suami saya. Namun entah siapa yang membagikannya ke media sosial," jelas SF di Ruang PPA Polres Parepare.


    Pihak keluarga meminta agar permasalahan ini di mediasi di lingkungan keluarga dan ibu tak diberikan sanksi.

    (MALA/KE)

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Mahulu

    Pemerintah

    +