BI menyebut peredaran uang kartal tumbuh 6 persen lebih pada Juli kemarin. Pertumbuhan menunjukan ekonomi yang tertekan corona mulai pulih lagi. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Koranelektronik.com - Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang kartal yang beredar meningkat 6,17 persen secara tahunan menjadi Rp 762,8 triliun pada Juli 2020. Pertumbuhan uang beredar lebih tinggi dari sebelumnya yang hanya 2,34 persen pada Juni 2020.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan peningkatan jumlah uang beredar adalah sinyal positif bagi pemulihan ekonomi nasional ke depan. Hal ini terjadi karena transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di masa pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
"Hal ini seiring dengan mulai meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat di masa pandemi," kata Perry saat konferensi pers virtual, Rabu (19/8)
Bersamaan dengan peningkatan jumlah uang yang beredar, nilai transaksi uang elektronik juga tetap tubuh. Tercatat, pertumbuhannya meningkat dari 17,31 persen manjadi 25,94 persen.
Perry menambahkan, memberi sinyal bahwa masyarakat tetap mengandalkan transaksi elektronik, walaupun aktivitas ekonomi sudah berlangsung dan masyarakat dapat berpergian ke luar rumah.
"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat berbagai perkembangan positif pada aktivitas ekonomi digital, termasuk peningkatan akseptasi masyarakat, sejalan berbagai inovasi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi digital," kata Perry.
Sementara itu, nilai transaksi nontunai di Anjungan Tunai Mandiri (ATM), kartu debit, dan kartu kredit masih menurun. Tercatat, pertumbuhan transaksi terkontraksi 12,8 persen secara tahunan.
Namun, penurunan tak setinggi bulan sebelumnya yang mencapai 24,46 persen. Atas kondisi ini, Perry mengatakan BI akan terus fokus mengembangkan sistem pembayaran digital melalui perluasan QRIS.