Penemuan mayat di Sungai Musi [foto;Merdeka.com] |
KoranElektronik.com - Warga Palembang digegerkan penemuan tiga mayat, dalam waktu dua hari. Dari tiga mayat tersebut, baru satu yang berhasil diidentifikasi. Dan telah diambil keluarga untuk dimakamkan.
Mayat pertama ditemukan di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Sukarami, Palembang, Jumat (21/8/2020) pagi. Jenis kelaminnya perempuan dengan ciri-ciri kulit putih, rambut lurus dan tidak terlalu panjang, serta postur tubuh kurus.
Saat ditemukan, mayat itu mengenakan kemeja panjang warna biru dan celana jeans biru tua. Identitasnya belum diketahui. Kini masih disimpan di lemari pendingin kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Sore harinya atau pukul 18.00 WIB, warga kembali menemukan mayat laki-laki di semak-semak sekitar perumahan Bukit Gemilang, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang. Mayat tersebut diketahui bernama Ansori (32) warga Jalan Lubuk Bakung, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang.
Pada hari Sabtu (22/8/2020) pukul 22.00 WIB, warga kembali menemukan mayat tanpa identitas. Mayat berjenis kelamin laki-laki mengapung di Sungai Musi tepatnya di sekitar dermaga PT Pusri, Kecamatan Kalidoni, Palembang.
Mayat terakhir berbadan gempal, memakai kemeja pendek warna krem, celana pendek warna hitam. Diperkirakan berusia 30 tahun. Jenazah telah dievakuasi ke kamar mayat RS Bhayangkara untuk keperluan visum sambil menunggu keluarga yang kehilangan.
Kasat Polair polrestabes Palembang Kompol Cahyo Yudo Winarno meminta warga segera melapor jika ada anggota keluarganya hilang untuk mengecek mayat ke rumah sakit. Dengan demikian, identitas korban dapat terungkap dan bisa dibawa pulang untuk dimakamkan.
"Silakan datang ke RS Bhayangkara untuk mengecek identitasnya," ujarnya, Minggu (23/8/2020).
Selanjutnya, kata dia, penyidik akan melakukan penyelidikan penyebab kematiannya. Jika ditemukan unsur tindak pidana, maka diteruskan mengungkap pelaku dan motif kejahatan.
"Untuk sementara tim forensik akan mengungkap identitas dulu dan melihat apakah ada tanda kekerasan atau tidak melalui visum." ucapnya.
[MA/KE]