Foto : Spot teratai orange dan perahu layar |
Koranelektronik.com, Samarinda - Liburan di akhir pekan merupakan waktu yang tepat bagi setiap orang yang ingin menikmati kebahagian hidup. Ada yang menikmatinya dengan berkumpul bersama keluarga, menonton televisi, bermain game namun ada juga yang ingin jalan ke suatu tempat wisata.
Di Samarinda, ada tempat wisata baru yang menarik untuk dikunjungi. Jurnalis Koranelekteonik.com pada Sabtu siang (22/08/2020) sempat menyambangi tempat tersebut yaitu Puncak Baumbem.
Puncak Baumbem terletak tidak jauh dari pusat Kota Samarinda, menempuh waktu sekitar 15 - 20 menit untuk sampai ke titik lokasi, yaitu di Jalan Rumbia 2, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda.
Menurut Lakoma (63) pemilik tempat wisata Puncak Baumbem ini, tempat ini baru dibuka pada bulan Juli 2020.Nama Baumbem berarti [Iyakah atau Masa Iya]. "Sebelum membuat tempat ini, saya berkumpul bersama keluarga dan membicarakan untuk membangun tempat wisata ini. Ada yang pro dan ada yang kontra, sehingga muncul kata Baumbem yang artinya masa iya," ungkap Lakoma, kakek yang sudah memiliki 10 orang anak dan 14 orang cucu tersebut.
Ia mengatakan, walaupun tempat ini baru berusia 1 bulan, namun sudah banyak yang berkunjung, beberapa orang diantaranya adalah anggota DPRD Kaltim, Pengurus Partai Politik dan berbagai kalangan masyarakat.
Foto : Lakoma pemilik wisata Puncak Baumbem |
"Tadi malam kami kedatangan rombongan pejabat, mereka baru pulang jam setengah satu malam menikmati indahnya pemandangan kota Samarinda di malam hari," ujarnya.
Dengan harga tiket masuk 10.000 rupiah, kita sudah bisa menikmati suasana kota Samarinda, untuk sehari rata-rata yang berkunjung bisa mencapai 60 orang.
Saat ini, Puncak Baumbem telah dilengkapi dengan fasilitas toilet dan tempat cuci tangan. Untuk pengendara kendaraan roda 2 dan roda 4 tersedia juga tempat parkir.
Posisi yang menanjak menuju lokasi ini membuat beberapa pengunjung, harus ekstra hati-hati berjalan dan mengendarai kendaraannya.
"Walaupun terasa lelah dan berkeringat, namun semua terbayar karena pemandangan kota Samarinda yang indah," kata Anto, salah seorang pengunjung.
Penulis : Yohannes Benny H.L
Editor : Mida Andani