Lebih dari 70 karyawan dinyatakan positif Corona usai adanya larangan cuti sakit. (Foto: Ilustrasi: iStock) |
Koranelektronik.com - Lebih dari 70 pekerja pabrik dinyatakan positif virus Corona. Sebelumnya, manajer operasi perusahaan itu melarang karyawannya mengambil cuti selama pandemi dengan ancaman pemecatan termasuk cuti karena sakit.
Karyawan di pabrik makanan Bakkavor di Newark, Nottinghamshire, Inggris, mencatat 72 kasus virus Corona yang terkonfirmasi positif pada perusahaan itu, hal disampaikan Dewan Nottinghamshire. Para dokter di National Health Service (NHS) menjalankan pengujian di pabrik hingga 19 Agustus dan kemungkinan sebanyak 1.600 karyawan untuk dites virus Corona.
Dikutip dari The Sun, sebanyak 701 pekerja sudah dites Corona dan 33 anggota sraf telah kembali bekerja usai mengisolasi diri karena mereka dinyatakan cukup sehat untuk bekerja. Staf di pabrik sebelumnya mengatakan pada media lokal jika protokol kesehatan seperti jaga jarak tak di berlakukan di sana, mereka yang kembali dari tempat banyaknya kasus Corona juga tak diminta untuk mengisolasi diri.
Pada April lalu, manajer operasi Sean Madden secara diam-diam terekam memberi tahu staf di pabrik Bakkavor di Londo Utara ini jika mereka akan dipecat jika tak masuk kerja. Dalam penjelasan staf, ia mengatakan perusahan sudah mengalami penurunan jumlah pesanan.
Ia mengklaim sebagian besar pekerja yang masuk selama lockdown diberlakukan tak terpapar Corona. "Orang-orang tidak mau repot-repot kembali bekerja, Anda tahu, mereka akan menjadi orang pertama yang harus kita singkirkan," ungkap para pekerja terkait apa yang dikabarkan Mr Madden.
Namun, juru bicara perusahaan itu akhirnya minta maaf kepada staf atas kesalahan komunikasi atau keresahan yang ditimbulkan dan mengatakan bahwa mereka menanggapinya dengan sangat serius.
"Manajer tersebut telah diberi cuti dan sebelum kembali bekerja, dia akan melakukan pelatihan lebih lanjut seputar peran dan tanggung jawabnya dan standar tinggi yang kami harapkan dari seorang manajer Bakkavor," imbuh juru bicara perusahaan itu.
"Saran kami untuk semua staf kami adalah untuk tetap di rumah jika mereka merasa tidak sehat atau yakin mereka miliki gejala atau jika mereka memiliki gejala atau jika mereka mengisolasi diri karena anggota rumah tangga mereka menunjukkan gejala," pungkasnya.